Testimoni

MUmu ( siswa Yayasan Pantara )

” Mumu tidak malu sebagai anak Disleksia, karena Mumu anak yang ramah dan tenang. “

Nama Saya Mumu, Saya adalah anak disleksia

Nama Saya Mumu, Saya adalah anak diseleksia. Diseleksia artinya tidak bisa membaca/ ngomong dengan lancar, menulis selalu berantakan dan ketidak konsentrasi. Dari dulu saya masuk di Pantara, karena Pantara adalah Sekolah mengajar anak-anak yang tidak bisa berbahasa yang benar, belajar selalu terganggu, dll.

Guru-guru di Pantara saat itu masih terlalu sedikit, karena siswa yang ada di Pantara berjumlah 23 siswa, bahkan dulu SD Pantara belum mengenal Pramuka. Tapi Saya mulai saat ini bahasanya mulai berkembang, menulis jadi rapi, dll. Maka aku bisa mengajak berbicara sama teman. Saya belajar dengan Bu Dana sama Mamah serius, karena jika tidak serius tidak akan menangkap pelajaran. 

Cara mengajar Mamah dengan baca sendiri, sehabis itu Mamah tanyain. Saya sangat senang dengan pelajaran itu. Mamah tidak galak, tapi kalo Mumu tidak serius, Mamah bakal marah.Marahnya seperti harus hafalkan terus-terus biar ingat di kepala. Contoh Mamah marah ” HO Hilang, Lupa PR, Belum sempat beresin buku” Jadi agar mamah tidak marah Mumu harus menurut Peraturan Mamah.

Bu Dona mengajar dengan baik dan ramah. Baiknya seperti mengasih waktu beberapa menit untuk Kelas 5, untuk belajar 5 menit sebelum UKK. Ramah setiap kelas 5 berperilaku dengan baik, seperti: nyapa guru/ teman, mengajak bermain dan berbicara. Bu Dona pernah marah kepada Mumu karena mau melindungi David dari pukulan Stephen. kemudian aku melindungi David dengan menghalangi Stephen dengan Kamus, tapi tidak sengaja Kamus kena Stephen, tapi Bu Dona cuma mengasih tau Mumu bukan marah.

Saat ini Mumu merasa tidak Disleksia lagi. Aku tidak Disleksia lagi karena bahasanya berkembang, menulis dengan rapi. Cita-cita Mumu kalau sudah tidak Disleksia lagi akan menjadi Wartawan di Redaksi Sore Trans 7. Mumu ingin menjadi wartawan karena gajinya sangat besar, dan mencari berita tidak sulit. Kalau Mumu sudah menjadi Wartawan, Mumu ingin pergi keluar negeri mencari berita. Mumu wawancara langsung dari Australia yang meliput tentang gedung opera.

Pesan Mumu

Mumu punya pesan untuk Anak-anak yang masih Disleksia belajar dengan rajin dan bahasanya harus dipertimbangin. Pesan untuk Guru-guru yang mengajar anak Disleksia harus fokus, karena kalau tidak fokus murid-muridnya akan lupa pelajaran. Pesan Mumu untuk Orang tua yang anakanya Disleksia dimohon untuk lebih perhatian, agar anaknya berkembang dengan cukup baik seperti Mumu.

 

Harapan Mumu

Harapan Mumu untuk anak disleksia di Indonesia untuk banyak belajar supaya menjadi anak normal dan tidak berperilaku buruk serta membangun Indonesia dengan semangat. Mumu tidak malu sebagai anak Disleksia, karena Mumu anak yang ramah dan tenang.